BONJOUR

Hahay....
LET'S READ YOUR MIND :3

Cari Saja Disini

Kamis, 09 Juni 2011

ABSISI DAUN


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Absisi adalah suatu proses yang terjadi secara alami yaitu pemisahan bagian atau organ tanaman, seperti daun, bunga, buah atau batang. Menurut Addicot (1964) maka dalam proses absisi ini factor alami seperti panas, dingin, kekeringan akan berpengaruh terhadap absisi. Proses  penurunan  kondisi  yang menyertai pertambahan umur yang mengarah kepada kematian organ atau organisme disebut penuaan (senensensi). Gugurnya daun dipacu juga oleh faktor lingkungan, termasuk panjang hari yang pendek pada musim gugur dan suhu yang rendah. Rangsangan dari factor lingkungan ini menyebabkan perubahan keseimbangan antara etilen dan auksin. Auksin mencegah absisi dan tetap mempertahankan proses metabolism daun, tetapi dengan bertambahnya umur daun, jumlah etilen yang dihasilkan juga akan meningkat. Sementara itu, sel-sel  yang mulai  menghasilkan  etilen  akan mendorong pembentukan lapisan absisi. Selanjutnya etilen merangsang lapisan absisi terpisah dengan memacu sintesis enzim yang merusak dinding-dinding sel pada lapisan absisi.
Berdasarkan paparan uraian di atas, maka penulis melakukan percobaan untuk mengetahui pengaruh hormon AIA terhadan absisis daun.
B.     Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut:
Bagaimanakah pengaruh hormon AIA terhadap proses absisi daun?

C.    Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dari makalah ini adalah:
Mengetahui pengaruh hormon AIA terhadap proses absisi daun.



BAB II
KAJIAN TEORI

Absisi adalah suatu proses secara alami terjadinya pemisahan bagian atauorgan tanaman, seperti: daun, bunga, buah atau batang. Menurut Addicot (1964)maka dalam proses absisi ini faktor alami seperti: panas, dingin, kekeringan akanberpengaruh terhadap absisi. Dalam hubungannya dengan hormon tumbuh, manamungkin hormon ini akan mendukung atau menghambat proses tersebut.
Peranan Hormon dalam Absisi Daun
Mengenai hubungan antara absisi dengan zat tumbuh auksin, Addicot Etall (1955) mengemukakan bahwa absisi akan terjadi apabila jumlah auksin yang ada di daerah proksimal sama atau lebih dari jumlah auksin yang terdapat didaerah distal. Tetapi apabila junlah auksin berada di daerah distal lebih besar daridaerah proksimal maka tidak akan terjadi absisi. Dengan kata lain proses absisi iniakan terlambat. Teori lain (Biggs dan Leopld 1957, 1958) menerangkan bahwa pengaruh auksin terhadap absisi ditentukan oleh konsentrasi auksin itu sendiri.Konsentrasi auksin yang tinggi akan menghambat terjadinya absisi, sedangkanauksin dengan konsentrasi rendah akan mempercepat terjadinya absisi. Teoriterakhir ditentukan oleh Robinstein dan Leopold (1964) yang menerangkan bahwarespon absisi pada daun terhadap auksin dapat dibagi ke dalam dua fase jika perlakuan auksin diberikan setelah auksin terlepas. Fase pertama, auksin akan menghambat absisi dan fase kedua auksin dengan konsentrasi yang sama akan mendukung terjadinya absisi
Peranan etilen dalam memacu gugurnya daun lebih banyak diketahui daripada peranannya dalam  hal  perubahan  warna  daun  yang  rontok  dan pengeringan daun. Pada saat daun rontok, bagian pangkal tangkai daunnya terlepas  dari batang. Daerah yang terpisah  ini  disebut  lapisan absisi  yang merupakan areal sempit yang tersusun dari sel-sel parenkima berukuran kecildengan dinding sel yang tipis dan lemah. Setelah daun rontok, daerah absis imembentuk parut/luka pada batang. Sel-sel yang mati menutupi parut untuk membantu melindungi tumbuhan terhadap patogen. Dari gambaran teori di atas maka untuk dapat mengetahui  pengaruh AIA terhadap  proses  absisi daun, dilakukan percobaan pada tanaman Coleus sp.
Gugurnya daun dipacu juga oleh faktor lingkungan, termasuk panjang hariyang pendek pada musim gugur dan suhu yang rendah. Rangsangan dari faktor lingkungan ini menyebabkan perubahan keseimbangan antara etilen dan auksin.Auksin mencegah absisi dan tetap mempertahankan proses metabolisme daun,tetapi dengan bertambahnya umur daun jumlah etilen yang dihasilkan juga akan meningkat. Sementara itu, sel-sel  yang mulai  menghasilkan  etilen  akan mendorong pembentukan lapisan absisi. Selanjutnya etilen merangsang lapisan absisi yang terpisah dengan memacu sintesis enzim yang merusak dinding-dinding sel pada lapisan absisi. Peranan etilen dalam memacu gugurnya daun lebih banyak diketahui daripada  peranannya dalam  hal  perubahan warna  daun  yang rontok  dan pengeringan daun. Pada saat daun rontok, bagian pangkal tangkai daunnya terlepas  dari  batang. Daerah yang terpisah  ini disebut lapisan absisi  yang merupakan areal sempit yang tersusun dari  sel-sel parenkima berukuran keci dengan dinding sel yang tipis dan lemah.Proses pencernaan dinding, yang  disertai  dengan  tekanan  akibat pertumbuhan yang tidak imbang antara sel proksimal yang  membesar dan sel distal yang menua di zona absisi, mengakibatkan pematahan. Selama konsentrasi auksin yang lebih tinggi dipertahankan di helai daun, pengguguran dapat ditundanamun penuaan menyebabkan penurunan tingkat auksin pada organ tersebut dankonsentrasi etilen mulai meningkat. Etilen, zat pemacu pengguguran yang terkuat dan tersebar luas diberbagai organ tumbuhan dan pada banyak spesies tumbuhan menyebabkan pembesaran sel dan menginduksi sintesis serta sekresi hidrolase pengurai dinding sel. Ini akibat efeknya pada transkripsi, sebab jumlah molekul mRNA yang menjadikan hidrolase (paling tidak selulase) meningkatkan sekali setelah diberi perlakuan etilen.
Gugur daun pada musim gugur merupakan adaptasi tumbuhan untuk mencegah kehilangan air melalui penguapan pada musim salju karena pada saat itu akar tidak mampu menyerap air pada tanah yang membeku. Bagi tumbuhan, gugurnya daun ini berguna untuk membuang organ yang tidak berguna yang mungkin sebagai sumber infeksi yang potensial dan pada beberapa spesies untuk memberi tempat bagi daun baru yang akan tumbuh pada musim berikutnya, (Vidy, 2009).



BAB III
METODOLOGI

A.    Jenis Penelitian
Jenis percobaan yang yang dilakukan adalah percobaan eksperimental, karena percobaan yang dilakukan menggunakan variable-variabel (manipulasi, kontrol, respon) dan percobaan ini dilakuan di Laboratorium C10 Fisio Jurusan Biologi FMIPA, Unesa.

B.     Variabel-Variabel
·         Variabel Manipulasi    :  Perlakuan yang diberikan
-          diolesi lanolin
-          diolesi 1 ppm AIA dalam lanolin
·         Variabel Kontrol         : Jenis tumbuhan (Coleus sp.), media tanam, dan waktu pemotongan
·         Variabel Respon          : Gugurnya daun.

C.    Alat dan Bahan
Alat:                                        Bahan:
-Pot                                         -2 tanaman Coleus sp. yang memiliki kondisi yang sama
-Pisau                                      -Lanolin
-Kertas label                            - AIA 1 ppm dalam lanolin (4 ml AIA 1 ppm dicampur dengan 100 gr lanolin)

D.    Langkah Kerja
1.      Menyiapkan bahan dan alat yang diperlukan.
2.      Mengambil dua pot tanaman Coleus sp. kemudian melakukan kegiatan sebagai berikut:
- Pot 1 : memotong satu pasang lamina yang terletak paling bawah
- Pot 2 : memotong satu pasang lamina yang terletak tepat di atas lamina yang paling bawah
3.      Mengolesi bekas potongan tersebut, yang satu dengan lanolin, sedang yang lain dengan 1 ppm AIA dalam lanolin.
4.      Memberi tanda agar tidak tertukar.
5.      Mengamati setiap hari dan mencatat waktu gugurnya tangkai-tangkai daun tersebut.

6.      Kerangka Berfikir
Rounded Rectangle: Mengolesi bekas potongan dengan:
-Lanolin
-1 ppm AIA dalam lanolin
Memberi tanda untuk setiap potongan
 
Rounded Rectangle: Mengamati setiap hari dan mencatat waktu gugurnya tangkai daun tersebut.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A.    Hasil
Tabel 1. Pengaruh AIA terhadap Proses Absisis Daun Coleus sp.
Letak Daun
Pengulangan ke-
Lanolin
Lanolin  + IAA
Gugur pada pengamatan ke-
Gugur pada pengamatan ke-
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
Paling Bawah
1
 -
 -
 -
 -
 -
 -
 -
 -
2
 -
 -
 -
 -
 -
 -
 -
 -
Ke-2 dari bawah
1
 -
 -
 -
 -
 -
 -
 -
 -
2
 -
 -
 -
 -
 -
 -
 -
 -



Diagram


B.     Analisis
Berdasarkan hasil dan histogram diatas, maka penelitian absisi daun iler dapat dianalisis bahwa tangkai daun iler nodus terakhir yang telah diolesi dengan lanolin akan lebih cepat gugur daunya atau absisi pada hari ke-1 dan ke-2, sedangkan pada nodus 2 terakhir yang diolesi oleh lanolin dan hormone IAA akan terjadi absisi atau pengguguran daun pada hari ke-1 dan ke-2.
       Pada nodus terakhir, tangkai daun iler yang telah diolesi oleh lanolin akan gugur atau terjadi absisi pada hari ke-3 dan ke-4, sedangkan tangkai daun iler yang diolesi lanolin dan hormone IAA akan gugur pada hari ke-4 dan ke-4 juga. Tapi berdasarkan perhitungan waktu, tangkai daun yang diolesi dengan lanolin akan lebih cepat gugur daripada tangkai daun yang diolesi dengan lanolin dan hormone IAA.

C.    Pembahasan
Berdasarkan analisis data diatas, maka dari penelitian absisi daun iler (Coleus sp) terdapat perbedaan waktu terjadinya pengguguran tangkai daun iler atau peristiwa absisi. Pada tangkai daun yang diolesi dengan lanolin akan lebih cepat gugur daripada tangkai daun iler yang diolesi lanolin dan hormone IAA. Letak tangkai daun juga mempengaruhi proses absisi (penguguran) daun ini, hal ini dibuktikan dengan letak tangkai daun pada nodus terakhir jauh lebih cepat gugur daripada letak tangkai daun iler pada nodus diatas terakhir.
Pada tanaman jika akan mengalami gugur daun, baik daun, bunga atau buah, didahului oleh adanya pembentukan lapisan absisi. Lapisan ini terbentuk melintasi tangkai di dekat pertautannya dengan batang. Lapisan ini terdiri dari 1 lapisan atau sel parenkim berdinding tipis yang berasal dari pembelahan antiklinal melintasi tangkai.
Daun semdiri akan mengalami gugur daun. Untuk tanaman iler daun yang tua berada dibawah. Ini berarti daun yang berada dibawah akan lebih dahulu gugur dari pada daun yang terletak diatas. Pada percobaan ini tangkai daun yang terletak diatas dan dibawah gugur pada waktu yang bersamaan. Ini dikarenakan tangkai daun telah diolesi lanolin, sehingga merangsang tangkai untuk gugur.


4 komentar:

Anonim mengatakan...

maksihh bangedd,,
sngatt terrbantuu,,:)

ilham mengatakan...

itu sangat berguna bagi saya

thanks

ilham mengatakan...

itu sangat berguna
thanks

indah cathy mengatakan...

sama sama :)