BONJOUR

Hahay....
LET'S READ YOUR MIND :3

Cari Saja Disini

Senin, 21 Desember 2009

Dendrobium Raja Tanduk dari Papua



Sebutan bagi anggrek yang memiliki nama latin Dendrobium sutiknoi P.O’bryne. Anggrek ini dideskripsikan dan dipublikasikan untuk pertama kali pada Mei 2005 di Jurnal fur den Orchideenfreund. Nama sutikno ini sendiri diambil dari nama seorang hobiis dan pedagang anggrek di Tretes, Prigen, Pasuruan, Jawa Timur yang kemudian dideskripsikan untuk pertama kali oleh Mr. Peter O’bryne di Singapura. Sejarahnya, ternyata anggrek ini ditemukan secara tidak sengaja oleh beliau di antara batang-batang D. lasianthera, namun tiba saat berbunga tampaklah perbedaan tersebut. Oleh karena karakter bunganya yang unik maka beliau yakin bahwa anggrek ini berpotensi menjadi species baru.
Species ini berasal dari Papua dan Kepulauan Morotai (Indonesia). Sejauh ini telah ditemukan dua varian warna, yaitu oranye tembaga dan hijau kekuningan. Sosok tanamannya mirip dengan anggrek-anggrek section Spatulata lainnya. Batangnya cukup tinggi mencapai 1-1,5 meter. Bentuk daunnya elips agak bulat telur, semakin kearah ujung atas ukuran daunnya semakin mengecil. Karakter unik dari anggrek ini adalah petal nya yang sangat panjang (mirip petal D.stratiotes) serta bentuk ujung labellumnya yang sempit dan melengkung dan hampir menyerupai labellum Dendrobium tobaense. Kelebihan anggrek section Spatulata ini adalah sifat dominan nya yang sangat kuat pada hybrid-hybrid keturunannya. Tidak seperti pada D.tobaense yang bentuk labellumnya bersifat resesif sehingga akan mudah terdegradasi oleh hybridisasi.
Saat ini, hybrid-hybrid maupun hasil selfing dari D.sutiknoi telah banyak beredar di pasaran anggrek di Asia tenggara. Namun menurut informasi dari seorang rekan hobiis senior dari Malaysia, setelah sekian lama D.sutiknoi dimanfaatkan sebagai parent/induk silangan, ternyata anggrek ini kurang begitu diminati oleh para penyilang sebagai parent karena sifatnya genetiknya yang sangat dominan, sehingga selalu mengalahkan karakter dari induknya yang lain, akibatnya hybrid yang terbentuk juga terlalu condong ke arah karakteristik D.sutiknoi. Namun hal ini tidak begitu dipersoalkan oleh para penggemar dan konsumen anggrek hybrid, sehingga tidak mengurangi minat para penggemar anggrek pada umumnya untuk tetap mengkoleksi hybrid-hybrid turunan D.sutiknoi, karena tetap saja hybridnya cantik dan unik dipandang. Di Indonesia sendiri, anggrek ini maupun hybridnya belum begitu tersosialisasi secara luas, sehingga tak heran bila harganya melambung sangat tinggi.
Meskipun demikian, anggrek ini merupakan harta genetis yang tak ternilai. Sehingga langkah-langkah serius untuk menjaga kelestarian genetisnya perlu segera dilakukan.
lup orchiid!! =D

Senin, 07 Desember 2009

ISENG

Apa sih cinta itu??

Sebuah perasaan yang bersemayam didalam otak PRIMITIF manusia yang disebut korteks berisi amigdala. Disinilah tempat segala macam emosi dan sumber segala nafsu berada.
Saya kutip dari buku berjudul Mengupayakan Cinta karangan I. Jannah.


Jadi menurut kalian cinta itu sebuah nafsu atau HANYA sebuah perasaan yang muncul karena terlalu sering dipikirkan atau karena hal-hal yang sering dijumpai. Maksud saya apakah cinta muncul karena sering dipikirkan, sebuah kebiasaan (wiwiting tresno jalaran saka kulino), atau tiba-tiba hadir????
Tak perlu khawatir jika anda belum begitu mengerti hakiki dari cinta, karena itu semua tidaklah penting, yang penting bagaimana anda menyikapi masalah ini.
Cinta bukan untuk dijadikan tujuan hidup, cinta hanya untuk dirasakan... tak lebih, karena cinta sebenarnya ada di korteks, bagian dari otak, semua tergantung bagaimana cara kita memikirkannya, mengaplikasikannya...
Hidup bukan sekedar antara kamu dan dia, hidup bukan sekedar masalah keinginanmu tapi kebahagiaan oarang lain tanpa harus menyiksa perasaan sendiri.
gak usah pusing mikirinnya,,,ini kan cuma iseng...